Our Story : Blind Date (Oh Sehun x Jessica Jung)

BD2

Our Story

Blind Date

General//Ficlet//Friendship-Family-Romance

Oh Sehun x Jung Sooyeon

Okay! I’m back, gurls! B’v
It’s so loooooooooooooooooooooooong to ngga ngepost ff lagi(?) x’D
Maaf lama dan ngga jelas atau sejenisnya, udah lama ngga ngetik. Dan part ini, sumpah demi apa maksa banget >//<
Hope you like it aja lah, jangan lupa komentar yaw :’v

Ngga komen males lanjut ah/? wkwk

Ok, enjoy gurls!

~~

Sooyeon mengerjapkan matanya beberapa kali ketika dia membuka lemari pakaiannya. Mulutnya ternganga saat melihat isi lemarinya kosong, semua baju hilang tak tersisa. Bibirnya bergerak, mendesis sebal. Menarik napasnya dalam sebelum akhirnya berteriak nyaring memanggil nama sepupunya.
“Kim Seok Jin!” teriaknya kesal, ia lantas beranjak menuju kamar Seokjin. Mengetuk daun pintu dengan kencang dan sarat akan emosi. Wajahnya memerah tatkala daun pintu berwarna coklat itu tak kunjung terbuka. “Kim Seok Jin! Buka pintunya!” serunya kencang.
Baru saja dia akan melayangkan tendangannya ke daun pintu tak bersalah itu, suara dering tanda pesan masuk ponselnya mengintrupsinya. Dengan napas terengah, dia merogoh saku seragamnya. Membuka ponselnya dan membaca isi pesan yang ternyata dari Seokjin.

From : Sepupu gila
Aku tak ada dirumah, tenang saja semua bajumu aman bersamaku. Mereka akan tetap aman jika kau mau mengikuti perintahku :p

Sooyeon mendengus, permainan gila macam apa lagi kali ini? Dalam otaknya, dia sudah menguliti habis Kim Seok Jin. Dengan menggebu-gebu, dia membalas pesan teks tersebut.

To : Sepupu gila
Shiroe! Kembalikan bajuku sekarang juga!

From : Sepupu gila
Tidak akan. Kecuali kau mau mengikuti perintahku! Kalau kau tidak mau, jangan salahkan aku bajumu hangus terbakar

Sooyeon benar-benar dibuat gila oleh sepupunya yang satu ini. Dia mengacak rambutnya kesal, jika Seokjin tidak mengembalikan pakaiannya maka dengan terpaksa dia harus mengenakan seragam sekolahnya seharian. Hell no! Badannya akan bau keringat jika terus mengenakan seragamnya. Ponselnya berdering lagi, Seokjin kembali mengiriminya pesan teks.

From : Sepupu gila
Kau hanya kenakan dress yang sudah tergantung dibalik pintu kamarmu, dan pergi ke Lotte World. Tidak sulit kan? Lagipula aku berani jamin kau tidak akan menyesal. Oh ya, datanglah ke Restoran Perancis yang ada disana! Sudah jangan ganggu aku, aku sibuk!
Sooyeon menatap tak percaya pesan teks dari sepupunya itu. Kemudian dengan cepat berlari menuju kamarnya. Dan menemukan sebuah dress selutut dengan tali sphagetti berwarna biru malam. Dengan ragu disentuhnya dress cantik itu, bahannya pun sangat lembut.
Harus Sooyeon akui, selera Seokjin tidak buruk sangat bagus malah. Hanya saja, mengenakan dress bukanlah kesukaannya. Dia bukanlah tipe gadis feminim tapi bukan pula gadis tomboy, dia hanya tidak suka menggunakan dress ataupun rok. Itu hanya membuatnya sulit bergerak, menurutnya. Tapi kali ini, di permainan gila yang dibuat oleh sepupunya dia harus rela mengenakan baju laknat ini.
“Terkutuklah kau Kim Seok Jin!” gumamnya sebal, sebelum akhirnya menuju ke kamar mandi untuk mengenakan baju itu dan bersiap-siap pergi ke Lotte World—tempat yang diperintahkan oleh Seok Jin.

~~

Sehun mengetuk-ngetuk meja Restoran itu gusar, sudah setengah jam lamanya dia duduk disini. Dia sudah merasa risih dengan gadis-gadis yang duduk di dekat mejanya, mereka memandanginya kemudian berbisik. Menatap Sehun seolah-olah Sehun adalah seorang Idol.
Di sedotnya lagi milkshake keduanya itu, sementara matanya dengan liar memandangi Restoran Perancis ini. Mencari keberadaan kakaknya yang tiba-tiba saja mengajaknya bertemu. Ia hampir saja tersedak oleh milkshake yang tengah disedotnya saat maniknya menangkap sosok yang tak asing lagi buatnya.
Gadis itu terlihat cantik dengan dress berwarna biru malam membalut tubuhnya, Sehun hampir saja tak percaya dengan pengelihatannya. Itu Jung Sooyeon. Sooyeon terlihat linglung di ambang pintu, gadis itu nampak mencari-cari seseorang.
Sehun lantas mengangkat tangannya, melambai ke arah gadis itu. Mata Sooyeon membulat—terkejut—kemudian melangkah menghampiri Sehun.
“Sehun?” sudut bibir Sehun tertarik ke atas, kemudian mempersilakan gadis itu duduk. Sooyeon mengangguk kecil, kemudian duduk di depan Sehun. Dan dapat Sehun lihat, gadis-gadis yang daritadi berbisik-bisik terlihat kecewa.
“Kau mau kencan ya?” tanya Sehun seraya tersenyum menggoda, dalam hatinya dia sibuk berdoa semoga saja jawabannya tidak. Sooyeon terkekeh, kemudian menggeleng pelan. “Tentu saja tidak, sepertinya kau yang terlihat mau kencan.”
Sehun mendengus pelan mendengarnya, “Aku disini karena ulah Taeyeon nunna yang mengajakku bertemu.” Tepat setelah ia mengucapkan itu, ponselnya bergetar. Pesan teks dari orang yang di tunggu-tunggunya.

From : Taeyeon-Nunnna
Sehun-ah, inilah saatnya untuk dekat dengannya! Fighting! Bersikap gentle, oke?

Sehun mendengus membacanya, membuat Sooyeon melongokkan kepalanya ingin tahu. “Dari siapa?”
Sehun menoleh, kemudian tersenyum kecut. “Taeyeon nunna, ini sudah di rencanakan.” Keningnya mengerut bingung, “Ne?”
“Kau dan aku sepertinya di jebak untuk bersama,” ujar Sehun lagi. Membuat Sooyeon sedikit tersipu, sepupunya itu benar-benar mencari mati dengannya ternyata.
“Ah, begitu?” tanya Sooyeon pelan, tiba-tiba saja suasana jadi sangat canggung. Sehun menyesali ucapannya itu, dia menghembuskan napas gusar. “Karena sudah terlanjur, kita jalani saja. Lagipula kau sudah sangat cantik, sangat disayangkan kalau di batalkan.” Entahlah, Sehun saja tak menyadari apa yang diucapkannya. Semuanya di luar kendali. Dia memang terpesona dengan Sooyeon hari ini, tapi mengatakannya secara langsung? Tak pernah terlintas di otaknya sedikit pun.
Pipi Sooyeon memerah mendengar ucapan Sehun. Sehun merupakan lelaki pertama yang mengatakan kalau dia cantik. Dan itu sudah cukup membuatnya untuk tersipu malu, dan keinginan untuk membunuh Seokjin seakan lenyap begitu saja.
“Jinjja?”
Sehun tak tahan jika harus berbohong lagi pada dirinya, dan dengan yakin dia mengangguk. “Ne, kau sangat cantik hari ini. Aku bahkan hampir tak mengenalimu,” jujurnya. Membuat pink pudar itu menjadi merah.
“T-terimakasih. Kau juga, sangat tampan hari ini.”
Tentu saja, Sehun meskipun hanya mengenakan pakaian kasual—kaos biasa kemudian dilapisi oleh jaket kulit dan celana jins biru dongker—membuatnya berlipat-lipat lebih tampan dari sebelum-sebelumnya. Pantas saja membuat dia menjadi buah bibir oleh gadis-gadis di Restoran ini.
“T-terimakasih,” Dan, giliran Sehun yang menjadi gagu.
Hening menyelimuti mereka beberapa menit, membuat Sehun berdehem. Memecahkan kesunyian yang membelenggu mereka.
“Kau mau makan dulu? Atau langsung main?”

~~

Hari ini benar-benar hari yang melelahkan sekaligus menyenangkan bagi mereka berdua. Menghabiskan waktu bersama, mencoba seluruh permainan yang ada di Lotte World nyatanya bukanlah ide buruk. Dan kini, kedua insan itu sudah berada di halte. Menunggu sebuah bus malam untuk mengantarkan mereka pulang.
Sehun melirik gerak-gerik yang ditunjukkan oleh gadis cantik disampingnya ini, Sooyeon nampak kedinginan. Oh tentu saja, udara malam yang dingin langsung menyerang pundak Sooyeon yang terbuka itu. Tiba-tiba saja, Sehun teringat akan sepotong kalimat pesan teks dari Taeyeon.

Bersikap gentle, oke?

Ia menarik napasnya, kemudian melepaskan jaket kulitnya lalu memasangkannya ke pundak terbuka Sooyeon. Membuat Sooyeon refleks menoleh, sementara Sehun tersenyum kecil. “Pakailah,”
“Tapi kau…”
“Aku tidak apa-apa,” Bohong, tentu saja. Nyatanya udara malam hari benar-benar menusuk sampai ke tulang-tulang. Sehun berusaha menyembunyikan kedinginannya dengan tersenyum. Hei, Sooyeon bukanlah gadis bodoh yang bisa ditipu oleh senyuman lelaki itu.
Sooyeon kemudian menggosok-gosok tangannya, kemudian meniup-niupnya dengan napas hangatnya. Sebelum akhirnya menempelkan telapak tangannya ke pipi Sehun. Sehun tersentak, ia lantas menatap Sooyeon.
“Kau kedinginan, tentu saja. Karena kau sudah dengan baik hati meminjamkan aku jaketmu, maka hanya ini yang bisa ku bantu untuk menghangatkanmu.” Jelas Sooyeon langsung, pipinya memanas sekarang. Hal tersebut, mau tak mau membuat Sehun tersenyum kecil.
“Ter—“ baru saja dia membuka mulutnya, bus yang mereka tunggu akhirnya tiba. Membuat Sooyeon dengan segera menarik tangannya untuk masuk ke dalam. Bus sangat sepi, tentu saja. Hanya ada seorang pelajar perempuan dan juga pelajar laki-laki yang mengenakan seragam yang sama. Ah, mungkin mereka mengikuti sekolah malam. Dan juga seorang lelaki dengan mantel tebal dan juga koran yang menutupi wajahnya.
Sehun dan Sooyeon lantas mengambil tempat di belakang kedua pelajar dan duduk di depan seorang insan tersebut. Sooyeon duduk di dekat jendela, dan Sehun disampingnya. Lagi dan lagi, gadis cantik itu menguap untuk kesekian kalinya. Matanya sungguh terasa berat, dia lantas melirik jam tangannya.
Pukul sembilan lewat, pantas saja dia sungguh mengantuk. Sooyeon lantas menyandarkan kepalanya ke kaca bus itu. Dan dengan cepat terlelap begitu saja. Sehun yang sedari tadi mengamatinya tersenyum kecil. Kemudian, dengan perlahan menyandarkan kepala gadis itu ke pundaknya.
Ia menghela napasnya, “Aku tahu ini terlalu cepat untuk kita,” gumamnya pelan. Sehun lantas memandang wajah damai gadis itu, kemudian dengan perlahan menyentuh pipi gadis itu lembut. Sehun tersenyum kecil, “Kita bahkan baru bertemu empat kali dan aku sudah merasakan hal ini.”
Tangannya lantas bergerak, menyentuh dada kirinya. Merasakan detakan cepat jantungnya, ritme yang sangat cepat untuk manusia normal sepertinya. Perasaan hangat seakan menjalar menyentuh hatinya. Perasaan asing yang sangat disukai olehnya.
“Aku menyukaimu, bolehkah?” gumamnya lagi.
“…aku akan menunggu waktu yang tepat untuk memilikimu, Jung Sooyeon.”

~~

Sooyeon nampak menggaruk tengkuknya kikuk, keduanya sudah berada di depan rumah Sooyeon sekarang. “Terimakasih untuk hari ini, Sehun.” Ujarnya. Sehun mengusak rambut gadis itu pelan, “Kau selalu berterimakasih padaku.” Kekehnya.
Wajah Sooyeon memanas, “Benarkah?” gumamnya pelan. Sehun mengangguk, “Ya, dan sudahlah. Ini sudah larut, Seokjin hyung pasti sudah menunggumu.”
Sooyeon mengangguk pelan, kemudian melangkah memasuki perkarangan rumahnya. Sehun mengernyit bingung saat melihat Sooyeon yang terdiam di tangga rumahnya. Dan kemudian semuanya terjadi sangat cepat. Gadis itu berlari kearahnya kemudian mengecup pipinya singkat. Lalu dengan malu-malu membisikkan ‘terima kasih’ padanya dan berlari memasuki rumahnya. Meninggalkan Sehun yang mematung tak percaya.
Tangannya terangkat, menyentuh pipi kanannya yang baru saja di kecup oleh gadis itu. Membuat sudut bibirnya tertarik keatas, mengukir seulas senyuman diwajah rupawannya. Sementara di balik pintu rumah, seorang gadis nampak bersandar di daun pintu seraya memukul kepalanya dengan wajah yang memerah tomat.

“Apa yang baru saja kau lakukan Jung Sooyeon?” runtuknya seraya terus memukul-mukul kepalanya gemas. “Kau akan membuatnya ilfeel padamu! Huwaa! Eomma, ottaekhae!?”

~~

Sementara itu, dibalik semak-semak seorang lelaki nampak tersenyum senang. Orang itu, Kim Seokjin. Dia menyaksikan semuanya. Saat keberangkatan Sooyeon, kebersamaan mereka di Lotte World, dan juga pengakuan Sehun yang di dengarnya. Ya, dia mengikuti mereka.
Kemudian dengan segera dirogohnya saku mantelnya, mengambil ponselnya kemudian mengetikan pesan teks dengan cepat kepada seseorang.

To : Taeyeon Nunna
Kita akan menjadi keluarga, nun.

Ia kemudian tersenyum bodoh membaca pesan teks yang dikirimkannya itu, kemudian menatap Sehun yang beranjak pergi menuju rumahnya. “Mission complete!”

~~

14 pemikiran pada “Our Story : Blind Date (Oh Sehun x Jessica Jung)

  1. yaaa ampuuun boleh mewek? T….T kangen bangeet sama authoor-nim(?)..
    sehun-jessi akhirnya kencaaaan weeeee walaupun itu sudah direncanakan.. suka bagian skinshipnya wkkwkwkw.. apapun itu ceritanya beneran ngalir kayak air~ gemes sama sikap malu2nya mereka xD

  2. dear gadis2 yg ngeliatin sehun : apa lu liat2? itu oppa gueeee>___< aduh pada malu malu mau:3 sicaeon ah main nyium aja. ahh mission complete:v ceritanya engga jadi nguliti seok jin nih:3 next,KEEP WRITING!!

  3. tambah seru aja nih ff,jin & taeyeon bener-bener pinter ya,tau aja ada yg lagi kasmaran sampe repot-repot ngerencanain blind date segala.
    hunsica so sweet deh,sica juga udah mulai agresif nyium pipi sehun duluan.
    aku tunggu lanjutannya deh

Tinggalkan Balasan ke amoy Batalkan balasan